Dihujungkhutbahnya, beliau berkata ―Wahai manusia, tiada nabi selepas Muhammad saw dan tiada kitab selepas al-Quran, aku bukan penentu hukum malah aku pelaksana hukum Allah, aku bukan ahli bid'ah malah aku seorang yang mengikut sunnah, aku bukan orang yang paling baik dikalangan kamu sedangkan aku cuma orang yang paling berat tanggungannya 28KLikes, 95 Comments. TikTok video from Khadijah Yusuf (@stkhadijahyusuf): "Allah berfirman, Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Alquran) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman. (QS Yunus [10]: 57) #fyp". "Ya Allah, kenapa aku tidak bisa melupakannya" | Allah : | Dia masa lalumu SungguhBeruntung Seorang Mukmin. N/a Rabu, 30 April 2014 pukul 13:05:26 | 731 kali Jakarta - Sudah menjadi fitrah manusia untuk condong kepada akhlak terpuji. Orang-orang yang mampu menunjukkaan keluhuran budi dalam kesehariannya akan dihargai oleh orang lain dan begitu pula sebaliknya. Sebagai agama yang paling sesuai dengan fitrah manusia Makadatanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan,( Mariyam 19 : Ayat 59 ) TikTokvideo from Been Raseem (@beenraseem): "SAMBUT GEMBIRA, WUKUF DIHADAP MATA: Bissmillah, doa terbaik untuk para Guru-guru kami, saudara-saudara kami yang sedang menjalani proses puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. 🤲Gegap gempita, tangis memecah, haru biru gelorakan kalimat-kalimat Talbiyah. Arafah sarat dengan pesan juga perenungan. begitupulasungguh sulit munculnya seorang Buddha". (Dp.Buddha Vagga, 182) DOWNLOAD AUDIO. Terlahir menjadi manusia merupakan suatu keberuntungan bagi setiap orang. Karena pada dasarnya manusia adalah makhluk yang memiliki akal dan pikiran. Berbeda halnya dengan binatang, tidak mempunyai akal dan pikiran. . يٰۤاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقۡنٰكُمۡ مِّنۡ ذَكَرٍ وَّاُنۡثٰى وَجَعَلۡنٰكُمۡ شُعُوۡبًا وَّقَبَآٮِٕلَ لِتَعَارَفُوۡا‌ ؕ اِنَّ اَكۡرَمَكُمۡ عِنۡدَ اللّٰهِ اَ تۡقٰٮكُمۡ‌ ؕ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيۡمٌ خَبِيۡرٌ Yaaa ayyuhan naasu innaa khalaqnaakum min zakarinw wa unsaa wa ja'alnaakum shu'uubanw wa qabaaa'ila lita'aarafuu inna akramakum 'indal laahi atqookum innal laaha 'Aliimun khabiir Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti. Juz ke-26 Tafsir Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, yakni berasal dari keturunan yang sama yaitu Adam dan Hawa. Semua manusia sama saja derajat kemanusiaannya, tidak ada perbedaan antara satu suku dengan suku lainnya. Kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal dan dengan demikian saling membantu satu sama lain, bukan saling mengolok-olok dan saling memusuhi antara satu kelompok dengan lainnya. Allah tidak menyukai orang yang memperlihatkan kesombongan dengan keturunan, kekayaan atau kepangkatan karena sungguh yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Karena itu berusahalah untuk meningkatkan ketakwaan agar menjadi orang yang mulia di sisi Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu baik yang lahir maupun yang tersembunyi, Mahateliti sehingga tidak satu pun gerak-gerik dan perbuatan manusia yang luput dari ilmu-Nya. Dalam ayat ini, dijelaskan bahwa Allah menciptakan manusia dari seorang laki-laki Adam dan seorang perempuan Hawa dan menjadikannya berbangsa-bangsa, bersuku-suku, dan berbeda-beda warna kulit bukan untuk saling mencemoohkan, tetapi supaya saling mengenal dan menolong. Allah tidak menyukai orang-orang yang memperlihatkan kesombongan dengan keturunan, kepangkatan, atau kekayaannya karena yang paling mulia di antara manusia pada sisi Allah hanyalah orang yang paling bertakwa kepada-Nya. Kebiasaan manusia memandang kemuliaan itu selalu ada sangkut-pautnya dengan kebangsaan dan kekayaan. Padahal menurut pandangan Allah, orang yang paling mulia itu adalah orang yang paling takwa kepada-Nya. Diriwayatkan oleh Ibnu hibban dan at-Tirmidhi dari Ibnu 'Umar bahwa ia berkata Rasulullah saw melakukan tawaf di atas untanya yang telinganya tidak sempurna terputus sebagian pada hari Fath Makkah Pembebasan Mekah. Lalu beliau menyentuh tiang Ka'bah dengan tongkat yang bengkok ujungnya. Beliau tidak mendapatkan tempat untuk menderumkan untanya di masjid sehingga unta itu dibawa keluar menuju lembah lalu menderumkannya di sana. Kemudian Rasulullah memuji Allah dan mengagungkan-Nya, kemudian berkata, "Wahai manusia, sesungguhnya Allah telah menghilangkan pada kalian keburukan perilaku Jahiliah. Wahai manusia, sesungguhnya manusia itu ada dua macam orang yang berbuat kebajikan, bertakwa, dan mulia di sisi Tuhannya. Dan orang yang durhaka, celaka, dan hina di sisi Tuhannya. Kemudian Rasulullah membaca ayat ya ayyuhan-nas inna khalaqnakum min dhakarin wa untsa¦ Beliau membaca sampai akhir ayat, lalu berkata, "Inilah yang aku katakan, dan aku memohon ampun kepada Allah untukku dan untuk kalian. Riwayat Ibnu hibban dan at-Tirmidhi dari Ibnu 'Umar. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Mengetahui tentang apa yang tersembunyi dalam jiwa dan pikiran manusia. Pada akhir ayat, Allah menyatakan bahwa Dia Maha Mengetahui tentang segala yang tersembunyi di dalam hati manusia dan mengetahui segala perbuatan mereka. sumber Keterangan mengenai QS. Al-HujuratSurat Al Hujuraat terdiri atas 18 ayat, termasuk golongan surat-surat Madaniyyah, diturunkan sesudah surat Al Mujaadalah. Dinamai Al Hujuraat diambil dari perkataan Al Hujuraat yang terdapat pada ayat 4 surat ini. Ayat tersebut mencela para sahabat yang memanggil Nabi Muhammad SAW yang sedang berada di dalam kamar rumahnya bersama isterinya. Memanggil Nabi Muhammad SAW dengan cara dan dalam keadaan yang demikian menunjukkan sifat kurang hormat kepada beliau dan mengganggu ketenteraman beliau. sungguh beruntung wahai manusia jika bertemu nabi yang mulya wajahnya indah bagai purnama kata katanya bagai permata Nabi bersabda pada umatnya banyaklah bersholawat padanya turunlah rahmat ampunan dosa dari Allah Yang Maha Esa hidup ini tak akan lama dunia ini fatamorgana penuhilah amal yang mulya agar mencapai tempat di surga wahai manusia tua dan muda ingatlah mati di depan mata amal mulia masuk ke surga amal durhaka masuk neraka hidup senang bukan banyak uang hidup senang hatinya senang hati yang senang hati yang senang hati yang senang imannya menang hidup senang bukan banyak uang hidup senang hatinya tenang hati yg tenang hati yg senang hati yg senang imannya menang Syiir Sholatullah Salamullah Majelis Nurul Musthofa sungguh beruntung wahai manusiajika bertemu nabi yang mulyawajahnya indah bagai purnamakata katanya bagai permata Nabi bersabda pada umatnyabanyaklah bersholawat padanyaturunlah rahmat ampunan dosadari Allah Yang Maha Esa hidup ini tak akan lamadunia ini fatamorganapenuhilah amal yang mulyaagar mencapai tempat di surga wahai manusia tua dan mudaingatlah mati di depan mataamal mulia masuk ke surgaamal durhaka masuk neraka hidup senang bukan banyak uanghidup senang hatinya senanghati yang senang hati yang senanghati yang senang imannya menang hidup senang bukan banyak uanghidup senang hatinya tenanghati yg tenang hati yg senanghati yg senang imannya menang

sungguh beruntung wahai manusia